Kamis, 01 Agustus 2013

SALAH SIAPA ....INI SALAH SIAPA ?



Bapak Ibu jama’ah masjid Al Ma’ruf yang dirahmati Allah, dalam sebuah keluarga tidak ada seorangpun yang ingin punya masalah, apalagi bermasalah dengan sesama anggota keluarga, karena memang bukan itu tujuan hidup manusia didunia.Tujuan hidup manusia adalah mencari kebahagian. Bahagia hidup dunia dan bahagia hidup di akherat. Bagaimana caranya ? caranya dengan menciptakan kehidupan keluarga yang sakinah mawadah warohmah. keluarga yang harmonis, keluarga yang memiliki motto : Rumahku adalah surgaku.

Sebagaimana kita ketahui anggota keluarga itu  terdiri dari Bapak ibu dan anak anak, kalau keluarga ingin harmonis tentunya setiap anggota keluarga harus bisa menjalankan perannya masing masing dengan benar. Bapak apa tugasnya, ibu apa tugasnya, anak apa tugasnya, semua harus bisa bersinergi saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas. Orang tua harus selalu didepan memberi contoh ing ngarso sung tulodho tut wuri handayani, orang tua harus menjadi figur tauladan karena anak memiliki dua kecenderungan yaitu kecenderungan kepada yang baik dan yang buruk. Anak yang belum tahu apa apa itu ingin tahunya sangat besar sehigga perlu diajari yang baik baik, ia meniru apa yang ia lihat pada orang tuanya dan lingkungannya, jangan malah sebaliknya diberi contoh yang jelek jelek.

Begitu juga anak, harus tunduk patuh kepada kedua orang tua, kalau diperintah jangan membantah apalagi dengan membantah setiap omongan orang tua itu dosa besar. karena kewajiban anak adalah birulwalidain, berbakti kepada kedua orang tuanya. Anak yang membantah, menyakiti hati orang tuanya apalagi menyakiti fisiknya ia tergolong anak yang durhaka. Allah melaknat anak yang durhaka kelak akan dimasukkan neraka jahanam.

Bapak Ibu yang dirahmati Allah kenapa anak kita menjadi durhaka ? Adakah yang salah dengan anak kita ? Marilah sejenak kita melihat dengan kaca mata terbalik, karena selama ini yang kita tahu setiap ada anak durhaka yang disalahkan pasti  adalah anaknya, tidak pernah orang tua yang disalahkan . Kita jarang berpikir apa yang menyebabkan anak kita sekarang ini berprilaku kasar, berani kepada orang tua, Mari kita buktikan salah siapa ... ini salah siapa ?

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda : " Tiap tiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci, hingga dapat berbicara, maka kedua orangtuanyalah  yang menjadikan anak itu Yahudi, Nasrani atau Majusi " (HR Aswat bi Sari). Hadist ini menunjukan betapa   pentingnya peran orang tua sebagai pendidik. Namun dalam realita kehidupan sekarang banyak orang tua yang tidak menyadari bagaimana seharusnya ia berperan dalam keluarga. Ia memasrahkan pendidikan anaknya kepada suatu lembaga atau lingkungannya sedangkan ia sibuk bekerja mencari uang. Ia merasa tidak perlu memberi contoh yang baik kepada anaknya. Sehingga anak yang menjadi korban,

Suatu contoh ketika seorang anak disekolahkan  disekolah muslim oleh orang tuanya mendapat pendidikan dan praktikum sholat. Namun karena dirumah orang tuanya tidak pernah sholat, maka anak inipun  akan susah untuk membiasakan diri mengerjakan sholat dirumah. Kalau sudah demikian maka jangan menyalahkan anak, kalau dalam rumah tidak ada suri tauladan hanya menyuruh tapi tidak mau memberi contoh yang baik.  Seharusnya kita sebagai orang tua malu dan segera mawas diri.

Bapak Ibu yang dirahmati Allah kaitannya dengan anak yang durhaka ada satu cerita  ketika jaman jahiliyah dulu, apabila dalam satu keluarga memiliki orang tua yang telah jompo maka oleh anak anaknya orang tuanya ini akan dibuang kedalam hutan dengan harapan biar segera mati dimakan binatang buas.

Dalam kisah tersebut diceritakan , ada sebuah keluarga yang memiliki seorang ibu yang telah tua renta, yang sudah tidak bisa berbuat banyak, Tidak bisa makan kecuali disuap, tidak bisa mandi kecuali di seka, tidak bisa buang air kecuali ditempat tidurnya. Hal ini lama kelamaan membuat anak anaknya merasa jengkel dan merepotkan, itulah sebabnya suatu hari anak anaknya semua berkumpul berunding  mau diapakan ibunya tersebut karena anak anaknya sudah tidak ada yang sanggup untuk memeliharanya, maka disepakati untuk membuangnya ketengah hutan.  

Pagi pagi sekali  anak laki lakinya yang tertua menggendong ibunya untuk  dibawanya ke tengah hutan yang lebat, Ibunya yang digendong dibelakang itu dalam perjalanan masuk kedalam hutan berusaha meraih ranting ranting  pohon.

Ketika sampai ditempat yang dimaksudkan ibunya diturunkan kemudian diberitahu kalau saudara saudaranya semua sudah tidak sanggup memelihara Ibunya  dan mereka meminta tolong untuk membuangnya ketengah hutan. Ibunya yang sudahrenta itu tidak kaget tidak sedih sebaliknya raut wajahnya menunjukan ketegaran. Kemudian ibunya berkata : “ Ya nak, nggak apa apa ibu memang sudah tua sudah nggak bisa berbuat apa apa, cuma merepotkan kalian semua,  ibu menyadari kalau sudah seperti bayi, sama seperti kamu ketika kamu baru lahir, bisanya hanya  menangis. Namun ketika kamu menangis karena lapar ibu tidak benci kamu, malah sebaliknya ibu semakin sayang, segera aku suapi kamu, ketika kamu menangis karena haus ibu tidak benci kamu malah sebaliknya ibu semakin sayang, segera kuberi asi kamu, meskipun  kamu bermaksud membuangku ibu tetap sayang kamu,  rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun hingga sekarang. Pulanglah kalau begitu, tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat. Ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah".

Mendengar yang demikian ini anak laki lakinya menangis dan memeluk ibunya kuat kuat  meminta maaf, kemudian   ibunya   dibawa  pulang  kembali dan dan dirawatnya penuh kasih sayang hingga meninggal dunia.

Bapak ibu yang dirahmati Allah benar kata pepatah, kasih ibu sepanjang jalan, (tidak ada habisnya) kasih anak sepanjang galah, Itu kalau jaman jahiliyah dibuang ditengah hutan, kalau sekarang anak anak yang durhaka itu membuangnya ke panti panti jompo. Alangkah sedih dan merananya memiliki anak yang demikian. Kalau kita tidak ingin memiliki anak yang durhaka maka kita mesti perhatikan keluarga kita, kita mesti ingat perintah Allah : " Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka ". Dalam setiap sholat kita do'akan, kita kasih contoh anak kita dengan berakhlaqul karimah dalam keseharian, kita pilihkan pendidikan sekolah yang berbasis agama, keimanan, ketakwaan insya Allah anak anak akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang berhasil.
 
Ketika    saya   browsing  di internet    saya   menemukan   artikel   mengenai Prof. Quraisy   Shihab seorang pakar tafsir Indonesia, Quraisy Shihab itu mempunyai 8 orang   saudara   kandung   yang  seluruhnya berhasil dalam    bidangnya    masing-masing.   Suatu  ketika     ada   yang    bertanya  kepada  Ibu   beliau, " Apa   rahasia  dibalik   keberhasilannya? ".

Jawabannya adalah karena ibunya  senantiasa berdo’a  untuk anak    anaknya  baik  ketika   sholat maupun diluar sholat. yang berbunyi :

1. Allahummaj'al auladana (auladii-tunggal) qulluhum solihan wa ta'tan =
    "Ya Allah, jadikanlah anak-anakku orang yang sholeh dan taat beribadah
2. Wa ummuhum thowilan = "Panjangkanlah umurnya
3. War zukhum wasian = "Luaskan/ lapangkan rezekinya
4. Wa ukuluhum zakian = "Cerdaskan akalnya
5. Wa qulbuhum nuran = "dan terangilah kalbunya
6. Wa ulumuhum nafi'an = "karuniakan/ berikanlah ilmu yang banyak dan bermanfaat
7. Wa'asaduhun sihatan wa'afiatan = "sehatkanlah jasmani nya
8. Birahmatika Yaa Arhamar Roonimin = "dengan Rahmat-Mu yang Pengasih lagi penyayang"

Amiin ya Rabbal Alaamiin... 
 
Bapak Ibu yang dirahmati mudah mudahan apa yang kita cita citakan meraih kebahagian hidup didunia dan akherat dengan memiliki anak anak yang sholeh dan sholeha senantiasa dikabulkan oleh Allah. Karena kebahagiaan diakherat itu tidak lain ketika kita bisa masuk surga berbondong bondong dengan seluruh anggota keluarga, ya Ibunya, bapaknya, anak anaknya bahkan dengan teman teman yang kita kenal jama'ah masjid al Ma'ruf, berbondong bondong masuk reuni bersama didalam surga, subhanallah betapa indahnya. Mudah mudahan Allahuma amin. Besok ketika kita hendak masuk surga jama'ah Masjid Al Ma'ruf akan disambut oleh Allah, kata Allah Wahai jiwa yang tenang masuklah .....kembalilah kepada Tuhan Mu dengan hati puas dan diridloi Allah, maka masuklah pada golongan hamba hambaku yang sholeh dan masuklah kedalam surgaku ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar