Bapak Ibu jama’ah masjid Al
Ma’ruf yang dirahmati Allah, dalam sebuah keluarga tidak ada seorangpun yang ingin punya masalah, apalagi bermasalah dengan sesama anggota keluarga, karena memang bukan itu tujuan hidup manusia didunia.Tujuan hidup manusia adalah mencari kebahagian. Bahagia hidup dunia dan bahagia hidup di akherat. Bagaimana caranya ? caranya dengan menciptakan kehidupan keluarga yang sakinah mawadah warohmah. keluarga yang harmonis, keluarga yang memiliki motto : Rumahku adalah surgaku.
Sebagaimana kita ketahui anggota keluarga itu terdiri dari Bapak ibu dan anak anak, kalau keluarga ingin harmonis tentunya setiap anggota keluarga harus bisa menjalankan perannya masing masing dengan benar. Bapak apa tugasnya, ibu apa tugasnya, anak apa tugasnya, semua harus bisa bersinergi saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas. Orang tua harus selalu didepan memberi contoh ing ngarso sung tulodho tut wuri handayani, orang tua harus menjadi figur tauladan karena anak memiliki dua kecenderungan yaitu kecenderungan kepada yang baik dan yang buruk. Anak yang belum tahu apa apa itu ingin tahunya sangat besar sehigga perlu diajari yang baik baik, ia meniru apa yang ia lihat pada orang tuanya dan lingkungannya, jangan malah sebaliknya diberi contoh yang jelek jelek.
Begitu juga anak, harus tunduk patuh kepada kedua orang tua, kalau diperintah jangan membantah apalagi dengan membantah setiap omongan orang tua itu dosa besar. karena kewajiban anak adalah birulwalidain, berbakti kepada kedua orang tuanya. Anak yang membantah, menyakiti hati orang tuanya apalagi menyakiti fisiknya ia tergolong anak yang durhaka. Allah melaknat anak yang durhaka kelak akan dimasukkan neraka jahanam.
Begitu juga anak, harus tunduk patuh kepada kedua orang tua, kalau diperintah jangan membantah apalagi dengan membantah setiap omongan orang tua itu dosa besar. karena kewajiban anak adalah birulwalidain, berbakti kepada kedua orang tuanya. Anak yang membantah, menyakiti hati orang tuanya apalagi menyakiti fisiknya ia tergolong anak yang durhaka. Allah melaknat anak yang durhaka kelak akan dimasukkan neraka jahanam.
Bapak Ibu yang dirahmati Allah kenapa anak kita menjadi durhaka ? Adakah yang salah dengan anak kita ? Marilah sejenak kita melihat dengan kaca mata terbalik, karena selama ini yang kita tahu setiap ada anak durhaka yang disalahkan pasti adalah anaknya, tidak pernah orang tua yang disalahkan . Kita jarang berpikir apa yang menyebabkan anak kita sekarang ini berprilaku kasar, berani kepada orang tua, Mari kita buktikan salah siapa ... ini salah siapa ?
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda : " Tiap tiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci, hingga dapat berbicara, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikan anak itu Yahudi, Nasrani atau Majusi " (HR Aswat bi Sari). Hadist ini menunjukan betapa pentingnya peran orang tua sebagai pendidik. Namun dalam realita kehidupan sekarang banyak orang tua yang tidak menyadari bagaimana seharusnya ia berperan dalam keluarga. Ia memasrahkan pendidikan anaknya kepada suatu lembaga atau lingkungannya sedangkan ia sibuk bekerja mencari uang. Ia merasa tidak perlu memberi contoh yang baik kepada anaknya. Sehingga anak yang menjadi korban,
Suatu contoh ketika seorang anak disekolahkan disekolah muslim oleh orang tuanya mendapat pendidikan dan praktikum sholat. Namun karena dirumah orang tuanya tidak pernah sholat, maka anak inipun akan susah untuk membiasakan diri mengerjakan sholat dirumah. Kalau sudah demikian maka jangan menyalahkan anak, kalau dalam rumah tidak ada suri tauladan hanya menyuruh tapi tidak mau memberi contoh yang baik. Seharusnya kita sebagai orang tua malu dan segera mawas diri.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda : " Tiap tiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci, hingga dapat berbicara, maka kedua orangtuanyalah yang menjadikan anak itu Yahudi, Nasrani atau Majusi " (HR Aswat bi Sari). Hadist ini menunjukan betapa pentingnya peran orang tua sebagai pendidik. Namun dalam realita kehidupan sekarang banyak orang tua yang tidak menyadari bagaimana seharusnya ia berperan dalam keluarga. Ia memasrahkan pendidikan anaknya kepada suatu lembaga atau lingkungannya sedangkan ia sibuk bekerja mencari uang. Ia merasa tidak perlu memberi contoh yang baik kepada anaknya. Sehingga anak yang menjadi korban,
Suatu contoh ketika seorang anak disekolahkan disekolah muslim oleh orang tuanya mendapat pendidikan dan praktikum sholat. Namun karena dirumah orang tuanya tidak pernah sholat, maka anak inipun akan susah untuk membiasakan diri mengerjakan sholat dirumah. Kalau sudah demikian maka jangan menyalahkan anak, kalau dalam rumah tidak ada suri tauladan hanya menyuruh tapi tidak mau memberi contoh yang baik. Seharusnya kita sebagai orang tua malu dan segera mawas diri.
Bapak Ibu yang dirahmati Allah
kaitannya dengan anak yang durhaka ada satu cerita ketika jaman jahiliyah dulu,
apabila dalam satu keluarga memiliki orang tua yang telah jompo maka oleh anak
anaknya orang tuanya ini akan dibuang kedalam hutan dengan harapan biar segera
mati dimakan binatang buas.
Dalam kisah
tersebut diceritakan , ada sebuah keluarga yang memiliki seorang ibu yang telah tua renta, yang
sudah tidak bisa berbuat banyak, Tidak bisa makan kecuali disuap, tidak bisa
mandi kecuali di seka, tidak bisa buang air kecuali ditempat tidurnya. Hal ini
lama kelamaan membuat anak anaknya merasa jengkel dan merepotkan, itulah
sebabnya suatu hari anak anaknya semua berkumpul berunding mau diapakan ibunya tersebut karena anak
anaknya sudah tidak ada yang sanggup untuk memeliharanya, maka disepakati untuk
membuangnya ketengah hutan.
Pagi pagi sekali anak laki lakinya yang tertua menggendong
ibunya untuk dibawanya ke tengah hutan
yang lebat, Ibunya yang digendong dibelakang itu dalam perjalanan masuk kedalam
hutan berusaha meraih ranting ranting
pohon.
Ketika sampai ditempat yang
dimaksudkan ibunya diturunkan kemudian diberitahu kalau saudara saudaranya
semua sudah tidak sanggup memelihara Ibunya
dan mereka meminta tolong untuk membuangnya ketengah hutan. Ibunya yang
sudahrenta itu tidak kaget tidak sedih sebaliknya raut wajahnya menunjukan
ketegaran. Kemudian ibunya berkata : “ Ya nak, nggak apa apa ibu memang sudah
tua sudah nggak bisa berbuat apa apa, cuma merepotkan kalian semua, ibu menyadari kalau sudah seperti bayi, sama
seperti kamu ketika kamu baru lahir, bisanya hanya menangis. Namun ketika kamu menangis
karena lapar ibu tidak benci kamu, malah sebaliknya ibu semakin sayang, segera aku suapi kamu, ketika kamu menangis karena
haus ibu tidak benci kamu malah sebaliknya ibu semakin sayang, segera kuberi asi kamu, meskipun kamu
bermaksud membuangku ibu tetap sayang kamu, rasa sayangku tidak berkurang
sedikitpun hingga sekarang. Pulanglah kalau begitu, tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui
dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat. Ikutilah tanda itu agar
kau selamat sampai di rumah".
Mendengar
yang demikian ini anak laki lakinya menangis dan memeluk ibunya kuat kuat meminta maaf, kemudian ibunya dibawa pulang
kembali dan dan dirawatnya penuh kasih sayang hingga meninggal dunia.
Bapak ibu yang dirahmati
Allah benar kata pepatah, kasih ibu sepanjang jalan, (tidak ada habisnya) kasih anak sepanjang galah, Itu kalau jaman jahiliyah dibuang ditengah hutan, kalau sekarang anak anak yang durhaka itu membuangnya ke panti panti jompo. Alangkah sedih dan merananya memiliki anak yang demikian. Kalau kita tidak ingin memiliki anak yang durhaka maka kita mesti perhatikan keluarga kita, kita mesti ingat perintah Allah : " Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka ". Dalam setiap sholat kita do'akan, kita kasih contoh anak kita dengan berakhlaqul karimah dalam keseharian, kita pilihkan pendidikan sekolah yang berbasis agama, keimanan, ketakwaan insya Allah anak anak akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang berhasil.
Ketika saya browsing di internet saya
menemukan artikel mengenai Prof. Quraisy
Shihab seorang pakar tafsir Indonesia, Quraisy Shihab itu mempunyai 8
orang saudara kandung yang seluruhnya berhasil dalam bidangnya masing-masing.
Suatu ketika ada yang bertanya kepada Ibu beliau, " Apa rahasia dibalik keberhasilannya? ".
Jawabannya adalah karena ibunya senantiasa berdo’a untuk anak anaknya baik ketika sholat maupun diluar sholat. yang berbunyi :
1. Allahummaj'al auladana (auladii-tunggal) qulluhum solihan wa ta'tan =
"Ya Allah, jadikanlah anak-anakku
orang yang sholeh dan taat beribadah
2. Wa ummuhum thowilan = "Panjangkanlah umurnya
3. War zukhum wasian = "Luaskan/ lapangkan rezekinya
4. Wa ukuluhum zakian = "Cerdaskan akalnya
5. Wa qulbuhum nuran = "dan terangilah kalbunya
6. Wa ulumuhum nafi'an = "karuniakan/ berikanlah ilmu yang banyak dan bermanfaat
7. Wa'asaduhun sihatan wa'afiatan = "sehatkanlah jasmani nya
8. Birahmatika Yaa Arhamar Roonimin = "dengan Rahmat-Mu yang Pengasih lagi penyayang"
Amiin ya Rabbal Alaamiin...
2. Wa ummuhum thowilan = "Panjangkanlah umurnya
3. War zukhum wasian = "Luaskan/ lapangkan rezekinya
4. Wa ukuluhum zakian = "Cerdaskan akalnya
5. Wa qulbuhum nuran = "dan terangilah kalbunya
6. Wa ulumuhum nafi'an = "karuniakan/ berikanlah ilmu yang banyak dan bermanfaat
7. Wa'asaduhun sihatan wa'afiatan = "sehatkanlah jasmani nya
8. Birahmatika Yaa Arhamar Roonimin = "dengan Rahmat-Mu yang Pengasih lagi penyayang"
Amiin ya Rabbal Alaamiin...
Bapak Ibu yang dirahmati mudah mudahan apa yang kita cita citakan meraih kebahagian hidup didunia dan akherat dengan memiliki anak anak yang sholeh dan sholeha senantiasa dikabulkan oleh Allah. Karena kebahagiaan diakherat itu tidak lain ketika kita bisa masuk surga berbondong bondong
dengan seluruh anggota keluarga, ya Ibunya, bapaknya, anak anaknya
bahkan dengan teman teman yang kita kenal jama'ah masjid al Ma'ruf,
berbondong bondong masuk reuni bersama didalam surga, subhanallah betapa
indahnya. Mudah mudahan Allahuma amin. Besok ketika kita hendak masuk
surga jama'ah Masjid Al Ma'ruf akan disambut oleh Allah, kata Allah
Wahai jiwa yang tenang masuklah .....kembalilah kepada Tuhan Mu dengan
hati puas dan diridloi Allah, maka masuklah pada golongan hamba hambaku
yang sholeh dan masuklah kedalam surgaku ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar