Jumat, 23 November 2012

RACUN UNTUK IBU MERTUA



Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, alhamdulilah pada pagi hari ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menjalankan ibadah sholat subuh berjamaah, sekaligus bertolabul ilmi dengan mendengarkan kuliah subuh, mudah mudahan sedikit ilmu yang kita sharing bersama  dipagi ini bisa kita amalkan semoga pula menjadi penyebab diterimanya semua amalan ibadah kita baik yang berupa  puasa, sholat maupun sodakoh kita, Amin.

Bapak Ibu yang dirahmati Allah, dalam setiap menyampaikan perintah ibadah Allah senantiasa menyelipkan pesan moral yang menjadi subtansi pokok dari perintah ibadah tersebut,  Begitu juga dengan puasa ramadhan ini, apa pesan moralnya ?. Dalam QS 2:183 Allah berfirman : “ Wahai orang orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertakwa”. Substansi pokok dari pada ibadah puasa ini tidak lain adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa

Bagaimana kita bisa meraih predikat orang yang bertakwa atau tatakun  ? tentu saja dengan menjauhi hal hal yang bisa menyebabkan hilangnya pahala  puasa kita. Apa saja itu ? saya ambil contoh satu saja pagi ini, hal yang menyebabkan pahala  puasa kita hilang yaitu sifat iri hati dan dengki. Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya iri hati dan dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar “. Bapak ibu ketika kita membakar kayu apa yang terjadi, bukankah kayu itu semuanya habis menjadi abu ? Begitu juga dengan ibadah ibadah kita kalau kita bakar setiap hari dengan sifat iri hati dan dengki niscaya nilai amal ibadah kita akan hilang seperti abu pula. Oleh sebab itu janganlah kita menjadi orang yang merugi dalam beribadah sudah beribadah susah susah tidak mendapat apa apa, sebagaimana Rasulullah isyaratkan : “ Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tiada yang mereka dapat melainkan lapar dan dahaga”.

Bapak ibu yang dirahmati Allah iri hati dan dengki ini adalah salah satu penyakit hati. Orang kalau kena penyakit hati itu aneh nggak seperti kena penyakit phisik, kalau kena penyakit phisik itu pinginnya segera sembuh, coba yang kena jantung kalau kambuh sesak nafasnya pinginnya menghirup oxygen biar cepat sembuh, atau sakit gigi pinginnya segera dicabut tapi kalau kena penyakit hati nggak pingin segera sembuh, karena memang nggak terasa sakitnya, tapi ini nggak kalah bahayanya dengan penyakit phisik. Itulah sebabnya kita perlu mengenali apa tanda tandanya orang yang terkena sakit iri hati dan dengki karena siapa tahu kita telah mengindapnya sejak lama tapi nggak menyadarinya.
Apa tanda tandanya orang yang terkena penyakit   iri hati dan  dengki itu ?

·         Nggak senang melihat nikmat yang diterima orang lain.
·         Pendedam, tidak mudah mema’afkan kesalahan orang lain.
·         Mudah menyalahkan orang lain, enggan mengoreksi diri.

Kaitannya dengan sifat iri hati dan dengki ada sebuah riwayat yang menceritakan antara seorang menantu perempuan dengan seorang mertua perempuan yang hidup serumah namun tidak pernah akur selama hidupnya karena iri hati dan dengki. (Disini ada nggak yang seperti itu ?)
Menantu perempuan ini nggak kebayang kalau bakalan hidup serumah dengan mertuanya, namun takdir menentukan lain, suami yang ia cintai baru saja bangkrut dari usahanya kemudian suaminya mengajak istrinya untuk tinggal di rumah orang tuanya, (“ dik dari pada kita tinggal disini semakin susah untuk sementara waktu bagaimana kalau kita tinggal di rumah Ibu saja sambil menemaninya karena dia tinggal sendirian “) maka dengan terpaksa sang istri menyetujuinya.

Namun belum lama tinggal istrinya merasa tidak cocok dengan ibu mertuanya. Hari berganti hari, si menantu ini sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan ibu mertuannya. Begini salah begitu salah bangun kesiangan sedikit sudah diolok olok ( “ He.. pitik,wis awan iki wayahe golek pangan, gak turu thok ae ”) Pikir menantunya ( “ Waduh  cerewet betul orang ini, kalau nggak diberi pelajaran belum kapok mertua kayak gini ini “), maka menantunya segera  mengambil keputusan pergi ketoko obat untuk membeli racun buat ibu mertuanya.

Pemilik toko obat yang bijaksana mendengarkan cerita si menantu ini dengan seksama. Lalu ia membuatkan ramuan obat dan memberikan kepada si menantu. Katanya : “ Engkau tidak boleh meracuni ibu mertua dengan racun yang terlalu keras, itu akan mencurigakan dan membuat suamimu membenci engkau. Ramuan ini adalah racun yang akan bekerja secara perlahan lahan tapi pasti. Setiap hari sediakan makanan enak kepada ibu mertuamu dan taburkan ramuan ini satu hari satu tablet.  Hindari adu mulut atau berkonflik, agar tidak ada yang mencurigaimu ketika ibu mertua meninggal. Jadikan ibu mertua seperti ratu disisa akhir masa hidupnya. Tiga bulan engkau akan terbebas dari penderitaanmu. “ ( Beginilah akibat sifat iri dengki)

Sang menantu pun melakukan semua yang dianjurkan sipemilik toko obat tanpa terkecuali. Ia memperlakukan ibu mertuanya seperti memperlakukan ibunya sendiri, penuh cinta, lemah lebut, dan cinta kasih. Tanpa terasa menjelang tiga bulan mereka berdua tidak pernah cekcok dan sangat akrab satu dengan yang lain. Tanpa sengaja sang menantu  mengetahui ibu mertuanya selalu membanggakannya sebagai menantu terbaik kepada handai taulan. ( “ Aku punya mantu ini nggak seperti yang lainnya yang  ini sungguh baik sekali, luar biasa, pagi hari makan sudah disiapkan, piring dicucikan, baju dicucikan, diseterikakan, rumah kotor sedikit dibersihkan, pokoknya hebat nggak ada mantu sebaik dan sepatuh dia”)

Mengetahui hal  yang demikian sang menantu  merasa menyesal atas apa yang telah ia perbuat pada Ibu mertuanya, buru buru pagi harinya si menantu pergi ketoko obat untuk meminta penawar racun. “ Paman, berikan penawar racun yang kubeli tiga bulan yang lalu. Aku tidak mau ibu mertua meninggal karena ia telah berubah menjadi ibu mertua yang paling baik. Aku tidak ingin ia mati karena racun yang kuberikan kepadanya. “

Pemilik toko obat yang bijaksana tersenyum, “ Kamu tidak perlu khawathir. Ramuan yang kuberikan dulu bukan racun, malainkan vitamin penambah ketahanan tubuh. Satu satunya racun adalah racun yang terdapat dalam pikiran dan sikapmu sendiri. Sekarang racun tersebut menjadi tawar karena perhatian dan kasih sayang yang kau berikan kepada ibu mertuamu.

Kesimpulannya : Melihat akibat yang ditimbulkan dari sifat iri dan dengki ini maka seyogya orang Islam itu tidak boleh memiliki sifat iri dengki, mari kita kita rubah dengan berpositive thinking, jangan selalu beranggapan orang lain jelek. Terkadang kita sering  menilai bahwa orang yang tidak kita senangi  itu  jelek, padahal belum tentu, malah bisa jadi kitalah yang kelakuannya lebih jelek karena terbawa sifat iri dengki, kita sering menyalahkan orang lain tapi tak pernah mau koreksi diri. Itulah sebabnya Allah mengingatkan kita dalam hadits qutsi dengan firman Nya : “ Boleh jadi sesuatu itu  baik menurut kamu namun belum tentu baik menurut Allah, boleh jadi sesuatu itu tidak baik menurut kamu tapi belum tentu baik menurut Allah. Allah maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar