Candi Prambanan yang kadang disebut orang dengan nama candi
Roro Jonggrang terletak di kecamatan Prambanan kurang lebih tujuh belas kilometer sebelah timur kota Yogyakarta.
Untuk mengunjungi obyek wisata ini sangatlah mudah karena candi ini terletak
persis ditepi jalan raya. Kalau kita naik bus dari kota Solo candi ini terlihat
berdiri megah menjulang tinggi disebelah kanan jalan sebelum masuk masuk
Yogyakarta. Candi Prambanan ini merupakan salah satu peniggalan kekunoan warisan
nenek moyang kita bangsa Indonesia, oleh sebab itu candi ini harus kita rawat
dan kita jaga untuk kelestariannya.
Berdasarkan prasasti Siwagrha
yang berangka tahun 856 M (778 caka) yang ditemukan didaerah Prambanan (sekarang prasasti ini disimpan di museum pusat Jakarta)
diterangkan bahwa candi tersebut diperkirakan didirikan sekitar abad IX oleh
seorang raja yang bernama Dyah Pitaloka yang bergelar Rakai Kayu Wangi. Beliau
ini memerintah pada tahun 851 ~ 882 M.
Secara fisik candi ini dibuat
dari susunan beribu ribu batu andesit (batu kali). Kalau kita lihat dari segi
artistiknya bangunan candi ini tampaknya merupakan candi terbesar termegah dan terindah
ke dua di Jawa Tengah setelah candi Borobudur yang berada di daerah Kedu
Magelang. Tinggi candi ini dari kaki hingga kepuncaknya kurang lebih empat
puluh dua meter dan kalau dilihat dari ornament pahatannya oleh para ahli
arkeolegi candi ini digolongkan candi Hindu.
Sebagaimana umumnya candi
sebagai sebuah bangunan kuno biasanya secara vertical dibagi menjadi tiga
bagian yaitu bagian kaki, bagian tubuh dan bagian atap. Demikian pula secara
horizontal bagian candi ini juga terdiri dari tiga bagian yaitu :
~ Halaman ke satu, merupakan
pusat atau jeroan.
~ Halaman ke dua, merupakan
tengahan.
~ Halaman ke tiga, merupakan
bagian luar atau njobo.
Ketiga halalman ini satu sama
lain saling dihubungkan dengan gapura yang terletak pada bagian tengah di keempat
sisi masing masing. Pada bagian ketiga ini tidak ada bangunan candi satupun
kecuali gapura selamatan. Dihalaman kedua terdapat 224 candi perwara, dihalaman
kesatu terdapat 16 cadi yaitucandi Syiwa sebagai induk, candi Brahmana, candi
Wisnu, candi Nandi, candi Wahana A dan B, 2 candi apit, 4 candi kelir dan 4
candi sudut. Secara keseluaruhan jumlah candi yang ada di komplek candi
Pramabanan ini ada 240 buah.
Postur candi Prambanan ini
bila dilihat secara vertical (berdiri tegak) sebenarnya melambangkan alam kehiduan
yaitu alam semesta, alam antara dan alam akherat sehingga dengan nyata bangunan candi
ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Bagian
pertama, kaki, melambangkan alam bawah/dunia,tempatnya manusia biasa.
2. Bagian
ke dua, tubuh, melambangkan alam antara, tempat manusia yang telah meninggalkan
urusan keduniaan dengan senantiasa berusaha mensucikan diri dan mendekatkan diri
kepada Sang Khaliq.
3. Bagian
ke tiga, bagian atap melambangkan alam atas, alam nirwana.
Secara fungsi dan kegunaan candi Prambanan ini berbeda dengan candi
Borobudur. Hal ini bisa kita ketahui dari bentuk bangunannya, kalau candi
Borobudur berbentuk seperti cungkup atau mangkok yang tengkurap, istilahnya stupa
atau punden berundak yang didalamnya
memiliki ruangan namun orang tidak bisa masuk sehingga fungsi candi Borobudur
diyakini sebagai tempat untuk menyemayamkan abu jenazah para biksu yang terkenal,
tempat menyimpan relik atau benda benda peninggalan Budha, sedangkan di candi
Prambanan banyak kita jumpai ruangan yang didalamnya diletakkan patung atau
arca sehingga dengan demikian bisa diambil kesimpulan candi Prambanan merupakan
tempat untuk memuja atau sembahyang bagi penganut agama Hindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar