Jumat, 01 Februari 2013

UPACARA SEKATENAN DI KRATON YOGYAKARTA



Ketika kita berkunjung ke kraton Yogya secara langsung atau tidak kita akan belajar, paling tidak mengenal adat dan kebiasaan yang ada dilingkungan kraton. Salahsatu diantaranya yaitu Sekatenan. Sekatenan ini merupakan satu tradisi yang telah ada sejak zaman Mojopahit. Ketika zaman kesultanan Demak Bintaro yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Tengah berdiri, tradisi ini sempat dihentikan karena didalam ritualnya mengandung unsur animisme yaitu dengan memberikan sesaji untuk para dewa dan arwah para leluhurnya. Masyarakat yang sudah terbiasa dan senang dengan tradisi leluhurnya tersebut protes kepada Raden Patah.
Sunan Kali Jogo yang arif dan bijaksana yang merupakan penasehatnya menyarankan agar tradisi tersebut dihidupkan kembali yang sekaligus dijadikan sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran Islam secara pelan pelan.


Inti perayaan Sekatenan ini adalah peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW dan biasanya perayaan ini diselenggarakan kurang lebih selama tujuh hari berturut turut dimulai dari tanggal 5 ~ 11 Maulud (Rabiul awal) dan acara ini dimulai dengan dibunyikannya dua buah perangkat gamelan yang bernama Kiai Guntur Madu (Demak) dan Kiai Naga Wilaga (ciptaan Sri Sultan HB I) di bangsal Ponconiti.

Setelah selasai, kedua perangkat gamelan tersebut dikeluarkan kehalaman Masjid Agung dengan dikawal oleh prajurit kraton dan diletakkan di pagongan (pangung) sebelah utara dan selatan yang selanjutnya dibunyikan selama tujuh hari secara bergantian mulai jam 08.00 ~12.00 WIB dan jam 14.00 ~ 17 WIB kecuali kamis malam hingga jum’at siang setelah shalat Jum’at. Adapun gending atau lagu lagu yang dimainkan adalah ciptaan para wali diantaranya Rambu rambu, Rangkung, Atur atur, Andung andung, Srundeng gosong dan lain lain.

Bunyi suara gemelan ini mempunyai daya tarik yang luar biasa sehingga masyarakat yang mendengarkan pada berdatangan untuk menyaksikan. Pada tanggal 11 Maulud malam hari, diserambi Masjid Agung biasanya akan dibacakan riwayat Nabi Muhammad SAW oleh Abdi Dalem Penghulu Kraton dihadapan Sri Sultan . Kepada warga masyarakat yang menyaksikan diberikan penyuluhan dan penerangan tentang agama Islam. Bagi siapa saja yang ingin masuk Islam akan diberi bimbingan untuk mengucapkan ikrar Syahadatain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar