Jumat, 12 April 2013

BOROBUDUR SELAYANG PANDANG


Ketika Anda baru pertama kali berwisata ke Borobudur tentunya didalam bus anda sudah membayangkan dan bertanya tanya dalam hati bagaimana bentuk atau gambaran candi Borobudur itu ? Candi Borobudur ini merupakan candi Budha yang sangat megah  konon katanya menurut ahli sejarah dibangun oleh seorang raja dari Dinasty Syailendra yang bernama Rakai Panangkaran yang memerintah sekitar abad IX. Candi ini dibangun diatas sebuah bukit yang telah diratakan, itulah sebabnya ada yang mengkaitkan asal mula nama Borobudur itu dari kata Bara dan Beduhur, yang artinya vihara (candi)  yang terletak diatas bukit.

Secara fisik candi tersebut dibuat dari batu andesit atau batu kali dan ini merupakan salah satu ciri dan sekaligus perbedaan yang ada antara candi candi di Jawa Timur dan di Jawa Tengah. Candi candi di Jawa Timur mayoritas dibuat dari batu bata seperti candi Bajang Ratu, candi Tikus, candi Brahu, kolam Segaran peninggalan kerajaan Mojopahit di Trowulan Mojokerto. Candi Borobudur dibuat dari batu andesit sebanyak kurang lebih 55.000 meter kubik yang disusun berundak menjulang keatas. Tinggi bangunan ini dari bawah hingga puncaknya sekitar 42 meter dengan lebar 123 meter dan usianya hingga kini diperkirakan sudah 12 abad. Bentuk bangunan candi Borobudur merupakan punden berundak yang diatasnya terdiri dari stupa stupa atau cungkup.

Pada umumnya candi candi di Jawa Tengah  dibuat hanya menghadap ke barat dan ketimur saja namun terkecuali Borobudur yang memiliki empat pintu sesuai arah mata angin, barat timur utara dan selatan. Meskipun demikian ketika kita berkunjung kesana kita akan masuk melalui pintu utama yaitu dari sebelah timur, sedang pintu keluarnya melewati pintu sebelah utara.

Untuk menikmati keindahan dan memahami cerita yang terkandung didalam relief relief yang melekat didinding candi Borobudur ini ada dua cara, yang pertama ketika kita naik tangga  dan memasuki selasar atau lorong  candi kita harus jalan kekiri, langkah ini dinamakan pradaksina, yang kedua  kita boleh  berjalan kearah yang berlawanan langkah ini dinamakan prasawiya.

Pada setiap lorong candi dihubungkan dengan tangga naik. Tangga naik ini ada empat buah sesuai dengan banyaknya pintu candi. Namun untuk memulai naik ketingkat berikutnya harus dimulai dari sebelah timur demikian seterusnya sampai tingkat yang tertinggi yaitu tingkat yang kesepuluh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar