Kamis, 11 April 2013

PENEMUAN DAN PELESTARIAN CANDI BOROBUDUR

Ketika pertama kali candi ini ditemukan bentuknya tidaklah seperti sekarang. Pada saat itu keadaan Borobudur tidak terurus, Borobudur masih merupakan gundukan tanah atau bukit yang ditumbuhi semak belukar yang terlihat gelap dan angker. Menurut perkiraan candi Borobudur ini telah ditinggalkan oleh masyarakat penganut agama Budha kurang lebih 200 tahun lamanya. Baru ketika  Gubernur Inggris yang tinggal di Batavia yaitu Sir Thomas Stamford Raffles mengadakan kunjungan ke Semarang pada tahun 1814 ia mendapat laporan bahwa telah diketemukan sebuah candi yang sangat besar. Lalu Raffles mengutus seorang perwiranya yang bernama H.C. Cornelius untuk mengunjungi dan meneliti candi tersebut.

Setelah semak belukar dibersihkan oleh kurang lebih 200 orang selama 4 bulan, maka tampaklah sebuah candi yang besar dengan patung patung Budha yang banyak sekali jumlahnya. Keadaan candi saat itu memang sangat menyedihkan banyak bagian bagian yang  sudah runtuh, banyak patung patung yang rusak, kepalanya patah, lengannya buntung, namun sejak saat itu candi Borobudur telah dibuka untuk umum oleh Gubernur Raffles sehingga banyak orang yang mulai berdatangan untuk mengunjunginya. Tapi sayang Inggris tidak lama berkuasa, hengkang dari Indonesia karena pada saat itu negaranya kalah perang melawan Perancis.

Ketika Belanda berkuasa lagi di Indonesia ada beberapa pejabat Belanda yang tidak peduli dengan benda benda bersejarah yang bernilai tinggi  sehingga pada tahun 1896 pemerintah Hindia Belanda melalui Residen Kedu yang saat itu dijabat oleh Hartman, memerintah beliau untuk mengambil patung patung yang masih utuh dan bagian bagian candi yang bagus sebanyak delapan gerobak kemudian dihadiahkan kepada raja Siam  Chulanglangkon yang sedang berkunjung ke Jawa Tengah sebagai balasan atas jasa beliau kepada Belanda. Sampai sekarang benda benda berharga tersebut masih banyak tersimpan di museum Bangkok Thailand.

Ahli yang menangani restorasi atau perawatan dan pelestarian candi Borobudur adalah Ir. Th.  Van Erp, Ia menangani perbaikan ini dengan penuh bakat dan perhatian selama kurang lebih 4 tahun yaitu mulai tahun 1907 ~ 1911. Borobudur yang hampir runtuh  dibongkar satu persatu kemudian batu batu yang tercecer dikumpulkan, rangkaian yang terpisah dicari dan disatukan dan akhirnya hasil kerja Van Erp sangat memuaskan. Borobudur tegak seperti yang kita lihat sekarang.

Perbaikan terakhir dilakukan  secara besar besaran pada tanggal 10 Agustus 1973 atas bantuan banyak negara di dunia yang mempunyai atensi khusus terhadap kelestarian peninggalan kuno. Mereka tidak hanya menyumbangkan uang dalam jumlah yang besar namun mereka juga mengirimkan  tenaga tenaga ahlinya maupun peralatannya dibawah koordinasi UNESCO - PBB. Dengan pemugaran yang terakhir ini  kita semua berharap semoga candi Borobudur dapat bertahan paling tidak 1000 tahun lagi, sehingga generasi yang akan datang masih bisa menikmati kemegahan Borobudur dan yang terpenting biar mereka mengetahui betapa hebatnya orang orang jawa, bangsa kita dimasa lalu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar