Bapak Ibu barangkali menjadi sebuah pertanyaan siapa yang mempunyai gagasan atau ide untuk mendirikan jembatan Suramadu itu ?, Jembatan Suramadu ini berdiri berkat gagasan seorang putra Madura yang bernama Raden Panji Haji Mohammad Noer atau bagi masyarakat Jawa Timur lebih dikenal dengan panggilan Mohammad Noer. Beliau ini sudah diakui reputasinya baik ditingkat nasional maupun internasional. Beliau ini pernah manjabat sebagai Bupati Bangkalan pada tahun 1971 ~ 1976, pernah menjadi Gubernur Jawa Timur, pernah menjabat Duta Besar di Prancis, pernah menjadi anggota DPA dan MPR di era pemerintahan Presiden Suharto.
Beliau ini dilahirkan di pinggiran kota Sampang pada tahun 1918. Menurut biografinya ketika Beliau ini masih kecil Beliau ini melihat puluhan orang tua maupun muda laki laki dan perempuan berjalan ditengah kegelapan malam dengan membawa oncor ( obor ) untuk mencari nafkah ke tanah seberang (Jawa). Kejadian inilah yang menginspirasi Beliau, " Bagaimana orang Madura hidupnya menjadi lebih baik, lebih makmur ", Dalam benak Beliau saat itu berkeinginan suatu saat kelak Beliau akan membuat jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura.
Keinginan ini terus dipendamnya, meskipun saat itu Beliau telah menjabat sebagai gubernur Jawa Timur yang sangat disegani. yang pada waktu itu orang menjuluki apa yang diucapkannya ibarat " Idu geni " artinya apa yang diucapkan akan menjadi kenyataan, namun Beliau ini penuh tepo sliro, pandai menjaga perasaan orang lain, Beliau tidak ingin mengungkapkan gagasannya dulu khawatir kalau kalau ada yang menilai dia lebih mementingkan golongannya (Orang Madura), namun Beliau sangat konsisten dengan apa yang dicita citakan.
Ketika Beliau sudah tidak memegang jabatan lagi barulah gagasan itu disampaikan yang pada waktu itu Alhamdulillah Beliau mendapat dukungan dari pihak swasta, maka dibentuklah PT. Dhipa Madura Pradana dan Beliau menjabat sebagai Presiden Komisarisnya dan Willian Soerjadjaja dari Summa Group sebagai Presiden Direkturnya.
Sejak saat itu PT. ini mengadakan berbagai penelitian, permohonan izin dan mengadakan pendekatan dengan pihak pemerintah maupun swasta. Usaha ini ternyata tidak sia sia akhirnya mendapat respon yang baik dari Gubernur Jawa Timur saat itu maupun pihak Menristek / Ketua BPPT yang saat itu dipegang oleh Prof. Ir. BJ. Habibie. Proyek ini langsung disetujui karena memang mega proyek tersebut ternyata merupakan bagian dari rencana Pak Harto yang saat itu juga punya angan angan sebelum Beliau meninggal ingin menggabungkan Sumatra Jawa Madura Bali menjadi satu dalam proyek yang dinamakan Tri Nusa Bima Sakti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar