Kamis, 27 Desember 2012

BAGAIMANA CARA MERAIH DERAJAT AL MAHBUB MINALLAH ITU ?


Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatakan puji syukur kepada Allah SWT yang tiada henti hentinya melimpahkan nikmat kepada kita biarpun barang sedetik, apalagi kita masih dipertemukan dengan bulan mulia, bulan Ramadhan yang  didalamnya terkandung banyak kebaikan. Marilah kita syukuri  nikmat nikmat itu dengan meningkatkan iman dan ketakwaan kita kepada Allah dengan takwa yang sebenar benarnya takwa, sebagaimana yang saya sampaikan tadi didalam mukodimah  yang artinya : “ Wahai orang orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar benarnya takwa dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan Islam”.  Dengan satu harapan agar kita memperoleh derajat Al Mahbub minallah, orang yang dicintai Allah.

Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, dalam kitab Mahabbatullah Tangga Menuju Cinta Allah – Wacana Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah karangan Abdul Azis Musthafa, disebutkan ada sepuluh wacana yang bisa mengantarkan kita menyandang gelar Al Mahbub minallah, namun pada kesempatan kali ini saya hanya ingin membahas salah satu saja dari wacana tersebut. Untuk menjadi orang yang dicintai Allah tentulah tidak mudah karena semuanya itu membutuhkan proses perjuangan, Ibaratnya kalau kita sedang berpacaran, orang yang benar benar  ingin dicintai oleh kekasihnya tentu saja harus  rela  berkorban, sabar dan ikhlas untuk menarik hati kekasihnya. Kalau ranjau ranjau cinta telah kita tebarkan dalam bentuk kesabaran, keikhlasan dan pengorbanan niscaya cinta yang kita dambakan bak gayung bersambut. 

Begitu pula dengan upaya kita agar menjadi orang yang dicintai Allah tidak ada jalan lain kecuali dengan menjadi orang yang Al Muhibbulillah yaitu orang yang sangat mencintai Allah melebihi cintanya kepada yang lainnya. Orang yang telah menjadi Al Muhibulillah ini  sangatlah teguh prinsipnya didalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah.

Bagaimana ciri ciri perilakunya orang yang Al Muhibbulillah ? Bapak Ibu yang  dirahmati Allah orang yang muhibbulillah itu dalam menjalankan ibadah tak ubahnya orang yang lagi mabuk kepayang,  lagi majnun jadi tidak ada perasaan lelah bosan dalam beribadah baik pagi siang malam yang diinginkan hanyalah rindu dekat dengan  sang Kholiq. Tak pernah menghiraukan apa kata orang karena dia merasa bahagia dekat dengan Tuhannya.

Bagaimana untuk mencapai maqom yang demikian ini ? untuk menjadi orang yang dicintai Allah kita harus berusaha untuk terus meningkatkan amal ibadah kita. Dalam sebuah hadits Rasulullah pernah  ditanya oleh seorang Arab dari Najed tentang amal ibadah apa saja yang mesti dilakukan orangIslam itu.
“ Wahai Rasulullah apa Islam itu ? “ tanya orang Arab tersebut.
Maka dijawab oleh Rasulullah : “ Sholat lima kali dalam sehari semalam”.
“ Apakah masih ada yang lain ?” tanya orang Arab tersebut.
“ Tidak”, jawab Rasulullah, “kecuali sholat sunah dan berpuasa Ramadhan”, Rasulullah menambahkan.
“ Apakah aku masih diperintahkan untuk sesuatu yang lain ?” tanya orang Arab tersebut.
“ Tidak” jawab Rasulullah, “kecuali puasa sunah dan zakat”, tambah Rasulullah.
“ Apakah aku masih diperintah untuk sesuatu yang lain ?”
“ Tidak, kecuali sedekah yang disunahkan”, jawab Rasulullah.
Sebelum lelaki itu pergi ia berkata : “Demi Allah aku tidak akan menambahi dan mengurangi ini”.
Rasulullah bersabda : “ Dia benar benar beruntung sekiranya menepati janjinya”.

Jadi berdasarkan hadits ini jelas sudah kewajiban orang Islam itu selain diperintahkan untuk mengerjakan  hal hal yang bersifat fardhu, yang mana itu merupakan batas minimal kewajiban  yang dibebankan Allah kepada kita, kita juga dianjurkan untuk mengerjakan amalan amalan sunah nafilah.

Barang siapa yang mau melaksanakan hal hal yang fardhu disebabkan cintanya kepada Allah, maka ia termasuk orang yang beruntung dan lebih beruntung lagi orang yang mau mengerjakan hal hal yang fardhu tadi ditambah  dengan mengerjakan sunah sunah nafilah,  orang yang demikian ini bakal menjadi kekasihnya Allah, dia berhak menyandang derajat Al Mahbub minallah, orang yang dicintai Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar