Senin, 24 Desember 2012

MENANGKAP MALING DENGAN BROKLAT



Bapak Ibu jama’ah sholat Subuh yang dirahmati Allah, marilah kita awali pertemuan pagi ini dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak nikmat kepada kita, diantaranya nikmat yang berupa iman dan Islam. Marilah kita pelihara, kita pupuk semisal pohon agar iman kita berbuah lebat, berbuah taqwa yang haq, yang akan mengantarkan semua amal ibadah kita menjadi semakin baik. Orang yang beriman dan terus berusaha meningkatkan taqwanya oleh Allah akan diberi banyak kemudahan, Allah berfirman : “ Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah dengan sebenar benarnya taqwa maka Allah akan memudahkan baginya dari segala persoalan hidupnya dan dia akan diberi rejeki dari arah yang tidak disangka sangka “.

Oleh sebab itu Bapak dan Ibu marilah kita terus berusaha meningkatkan iman dan ketaqwaan kita. Orang yang tidak mau meningkatkan keimanannya termasuk orang yang merugi karena bisa dipastikan ilmu agama tidak akan bertambah dan yang kedua, orang yang tidak mau meningkatkan imannya biasanya sudah merasa pinter merasa ilmunya  sudah cukup padahal masih sebaliknya.

Misalkan saja ketika ada orang yang mengucapkan  “Alhamdulilah” ketika ditimpa musibah entah kematian, kehilangan, sakit dan lain sebagainya, ada sebagian orang yang mencelanya. Menurut mereka seharusnya yang diucapkan “ Innalilahi wa innailaihi rajiun”. “ Nggak boleh mengucapkan hamdalah saat orang ditimpa musibah karena tuntunan agama tidak seperti itu”. Begitu katanya. Dengan ucapan yang demikian ini  tahulah kita bahwa mereka belum memahami  bahwa iman seseorang itu tidaklah sama.

Iman itu sebenarnya bertingkat tingkat. Menurut  ahli tasawuf keadaan iman seseorang itu terbagi menjadi empat yaitu syari’at, thariqat, hakekat, ma’rifat. Dengan demikian iman seseorang yang masih pada tingkat syari’at tentulah jauh berbeda dengan yang sudah ma’rifat. Itulah sebabnya tidaklah heran ketika ada seorang kiai yang mengatakan : “ Alhamdulilah sodaqoh nggak usah mengantarkan” padahal dia baru saja kehilangan buah semangka ‘sak tegalan’ yang lusa hendak dipanennya. Kenapa demikian ? karena kiai yang tersebut  didalam menyikapi persoalan hidup baik senang maupun susah selalu dengan ilmu hikmah, seringkan kita mendengar kalimat “ dibalik musibah pasti ada hikmah”

Bapak Ibu , kebanyakan diantara kita ini tingkat keimanan atau keyakinannya masih pada hal hal yang kasat mata, yang masuk akal. 2 + 2 pasti ada 4 padahal yang namanya iman itu meliputi yang kasat dan yang ghoib yang tidak mungkin menurut kita ternyata bisa saja terjadi. Contohnya demikian :

Suatu saat Syaikona Kholil Bangkalan yang konon  merupakan kiai yang paling kesohor di tanah Jawa dan Madura saat itu yang juga merupakan gurunya kiai Hasyim Ashari, Jombang (Mbahnya Gus Dur) ini kedatangan seorang polisi. Ketika menghadap kiai Kholil polisi ini menyampaikan bahwa dia sedang ditugaskan oleh komandannya untuk menangkap seorang maling yang sering mencuri dengan disertai kekerasan (curas) didaerah Madura. Dia diberi waktu oleh komandannya untuk kmenangkap maling tersebut hidup atau mati dalam waktu satu bulan, ketika waktunya hampir habis dia belum bisa menangkap maling tersebut. Karena merasa  khawatir mendapat teguran yang kurang menyenangkan dari komandannya maka dia mencoba minta tolong pada kiai Kholil ini dengan harapan bisa segera menangkap maling tersebut.

Polisi ini berkata : “ Bagaimana kiai, waktunya sudah hampir habis saya belum bisa menangkap maling ini, saya khawatir komandan nanti marah marah dan saya dicap sebagai bawahan yang tidak becus kerja, saya minta tolong kiai bagaimana caranya bisa segera menangkap maling ini kiai”.
Setelah mendengar apa yang dikatakan polisi tersebut, kiai Kholil memanggil santrinya untuk mengambilkan air putih dan broklat atau obat urus urus. Kemudian kiai Kholil menyuruh polisi ini untuk minum air berikut broklatnya, “ Ya sudah kalau begitu kamu minum ini”, kata kiai Kholil.
Tentu saja polisi ini  bingung, orang dia tidak merasa sakit perut kok disuruh minum obat urus urus, tapi karena yang menyuruh kiai Kholil dia nggak berani menolak,  maka diminumlah air beserta broklat tersebut. Setelah minum polisi tersebut disuruh pulang oleh kiai Kholil. Setelah menyampaikan terimakasih dan uluk salam polisi tersebut meninggalkan pondok pesantren tersebut.

Bapak Ibu yang dirahmati Allah coba kita pikir, apa hubungannya menangkap maling dengan minum broklat ? ada tidak ? masuk akal tidak ? kita yang keyakinannya 2 + 2 pasti ada 4, ternyata Allah bisa berkehendak lain. Yang namanya nggak mungkin bisa saja menjadi mungkin.  Menurut Allah 2 + 2 itu bisa saja menjadi 5,6,7 atau 10 begitu juga dengan cerita yang benar benar terjadi ini. Ketika polisi tersebut pulang menuju rumahnya ketika melewati daerah hutan yang lebat tiba tiba perutnya merasa sakit yang tidak tertahankan, dia pingin buang air besar. Kebetulan dekat dia berdiri ada jembatan dan dia berpikir agar tidak dilihat orang maka dia turun kebawah jembatan. Ketika dibawah jembatan itulah dengan tidaksengaja dia mendapati maling yang selama ini dicari carinya sedang tidur nyenyak, maka dengan mudahnya dia  menangkap maling tersebut.

Bapak Ibu dari uraian  cerita singkat ini ternyata yang namanya ilmu hikmah itu perlu dicari, ilmu keimanan itu perlu terus ditingkatkan. Sekali kali kita perlu bertanya, mengapa setiap jum’at ketika khotib naik kemimbar senantiasa berwasiat mengajak kita untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kita, apa maksudnya ? maksudnya tidak lain adalah  supaya iman kita jangan stagnan tatap saja dari tahun ke tahun, tidak ada peningkatan.

Kalau diibaratkan meningkatkan iman itu seperti bersekolah, maka janganlah kita duduk dikelas satu terus, mari kita tingkatkan naik ke kelas dua, tahun berikutnya naik kekelas tiga dan seterusnya. Dengan terus belajar dan berusaha untuk meningkatkan keimanan kita, yang tadinya masih di maqom syari’at, kemudian meningkat ke thariqat, ke hakikat dan yang terakhir ke maqom  ma’rifat insya Allah kita akan mendapatkan seperti yang dicita citakan oleh para ulama sufi yaitu menjadi hamba Allah yang berakhlaqul karimah. Mudah mudahan. Amin. 

2 komentar:

  1. dalam 1 bulan ini musibah slalu dtang ke kita.dri hilang motor hilang hp sampai toko usaha rental ps3 saya di bngkar maling.smoga dngan membaca penjelasan di atas kita bisa mengiklaskan nya apa yg hilang dan allah menggantikannya yg lebih baik amin.

    BalasHapus
  2. dalam 1 bulan ini musibah slalu dtang ke kita.dri hilang motor hilang hp sampai toko usaha rental ps3 saya di bngkar maling.smoga dngan membaca penjelasan di atas kita bisa mengiklaskan nya apa yg hilang dan allah menggantikannya yg lebih baik amin.

    BalasHapus